13 Juni 2023

Menabur Benih Jamur untuk Kemandirian Masyarakat Desa Binaan PT Kitadin site Embalut

Bagi ITM dan seluruh anak usaha, program pascatambang tak lagi sebatas mengembalikan fungsi lahan yang telah dikelola, melainkan kesempatan untuk menyempurnakan nilai yang telah dihasilkan selama masa operasional penambangan. Dengan kata lain, menghadirkan kesempatan dan ruang untuk berkembang bagi masyarakat untuk sepenuhnya mandiri dan maju, menjadi standar baru program tutup tambang ITM Group. 


Setelah keberhasilan PT Kitadin (KTD) site Tandung Mayang memberikan warisan bermandiri bagi masyarakat di wilayah binaan, kini giliran PT Kitadin site Embalut yang mempersiapkan legasi bagi masyarakat di empat desa binaan. Dengan bekal pengalaman pengelolaan pascatambang di site Tandung Mayang serta perencanaan yang matang, program pascatambang PT Kitadin (KTD) site Embalut diharapkan mampu menciptakan legasi baru ITM Group bagi pemangku kepentingan di wilayah operasional. Jejak peninggalan yang menjadi target antara lain ekosistem hutan yang kembali pulih serta masyarakat yang berdaya secara ekonomi, sosial dan budaya. 


Berbagai program pascatambang yang berorientasi pada pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) telah disusun dengan baik melalui proses analisis dan dengar pendapat. Salah satu program pascatambang yang telah ditetapkan dan akan dijalankan oleh Embalut selama 5 tahun ke depan adalah pengembangan komoditas jamur tiram. Program yang lahir dari aspirasi masyarakat ini telah memasuki fase uji coba atau piloting


Pengembangan Komoditas Berbasis Kelompok


Bagi tim Community Development (CD) KTD Site Embalut, program PPM berbasis komoditas jamur tiram bukanlah hal baru. Pak Made Susana adalah salah satu petani jamur binaan KTD site Embalut yang telah berhasil mengembangkan usaha jamur tiram hingga menjadi tumpuan ekonomi. Berbekal dukungan dari tim CD KTD site Embalut berupa pelatihan dan alat pengembangan jamur pada tahun 2016, kini Pak Made Susana telah memiliki 5 greenhouse budidaya jamur tiram dengan kapasitas 1.800 kg per bulan dan pengembangan Baglog sebanyak 1.400 per hari, yang didistribusikan tidak hanya diwilayah Tenggarong Seberang, tetapi juga sampai ke Sanggata dan wilayah-wilayah lainnya di Kalimantan Timur.


Bak pondasi bagi pengembangan komoditas dengan skala yang lebih besar, tim CD KTD Site Embalut mendorong kelompok tani yang telah terbentuk untuk menimba ilmu dan pengetahuan empiris dari lokasi budidaya Pak Made Susana sebagai bekal awal. Selanjutnya, Perusahaan akan memberikan dukungan dalam bentuk penyediaan rumah budidaya, baglog bibit unggul serta alat pendukung lainnya. 


“Saya senang dapat menjadi bagian dari program pascatambang PT Kitadin site Embalut, berbagi pengalaman dan mendukung segala upaya untuk mendorong kemandirian masyarakat di empat desa binaan. Saya berharap dengan adanya kelompok-kelompok tani jamur tiram yang terbangun, Kutai Kartanegara khususnya di wilayah Kec. Tenggarong Seberang, memiliki komoditas unggulan dengan kapasitas produksi yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat lokal maupun kota-kota sekitar,” ungkap Pak Made Susana. 


 


Hingga akhir masa pascatambang di tahun 2025, tim CD KTD Site Embalut menargetkan terbentuknya ±16 kelompok tani jamur tiram dari 4 desa binaan yakni Desa Bangun Rejo, Desa Embalut, Desa Kerta Buana dan Desa Separi. Dengan dukungan penuh yang diberikan seperti pelatihan, pembangunan rumah budidaya hingga peralatan, Manajemen KTD site Embalut berharap seluruh kelompok yang dibentuk dapat mengembangkan jamur tiram, meningkatkan produksi bahkan mengembangkan produk turunan jamur tiram yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi. 


“Gol yang ingin kami capai dari berbagai program pascatambang ini adalah kemandirian Ekonomi masyarakat. Artinya, saat PT Kitadin tak beroperasi lagi di Embalut, masyarakat mampu berdikari dengan jalan masing-masing. Pengembangan jamur tiram adalah salah satu komoditas yang dapat masyarakat kembangkan. Saat ini permintaan yang datang sangat tinggi dan tak mampu dipenuhi oleh petani yang ada. Hal ini yang mendorong kami untuk membentuk dan mendukung masyarakat melalui skema kelompok tani,” ungkap Pak Bonifasius Tritra Tipa, Mine Head PT Kitadin Site Embalut.