13 Juni 2023

Memupuk Kemandirian Kelompok Petani Bokashi Jorong

Keberlanjutan program telah menjadi pembeda bagi program-program tanggung jawab sosial yang dijalankan oleh ITM dan anak usahanya. Pada penyelenggaraan Top CSR Awards 2022 yang digelar di bulan Maret 2022, aspek keberlanjutan program menjadi salah satu elemen penentu bagi tim penilai untuk menganugerahi trofi paling prestisius bagi ITM.  


Keunggulan tersebut dapat terlihat dari keberlanjutan rumah produksi pupuk organik kelompok tani Sumber Makmur binaan PT Jorong Barutama Greston (JBG), yang terletak di Desa Karang Rejo, Kecamatan Jorong, Kab. Tanah Laut. Di rumah produksi ini, kelompok tani yang diketuai oleh Pak Poniman melakukan pembuatan bokashi atau pupuk kompos yang dibuat melalui proses fermentasi bahan organik seperti sekam padi, arang kayu dan kotoran hewan. 


Program pembinaan dan pengembangan kelompok petani bokashi di Desa Karang Rejo ini berhasil meraih penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (DPDTT) pada tanggal 23 Juni 2022 lalu.  


Pembentukan kelompok tani Sumber Makmur difasilitasi oleh Tim Community Development (CD) JBG pada tahun 2010. Tahun berikutnya, para petani dibekali dengan pelatihan produksi bokashi yang digelar Tim CD JBG bekerjasama dengan Pusat Pelatihan Pertanian dan Swadaya (P4S) Antanan, sebuah lembaga pelatihan pertanian yang bermarkas di Cimande, Bogor.  


Berbekal ilmu dan pengalaman yang didapatkan dari program pelatihan, kelompok tani Sumber Makmur yang saat itu beranggotakan 25 orang mulai menjalankan produksi dan penjualan bokashi. 


Awalnya kelompok ini hanya mampu memproduksi pupuk dalam jumlah kecil karena sebagian besar bahan produksi diambil dari kandang ternak para anggota kelompok. 


Membangun Kemanfaatan Resiprokal 


Setelah beroperasi lebih dari sepuluh tahun, kelompok Pak Poniman kini mampu memproduksi hingga 120ton bokashi per tahun. Mitra pembeli utamanya tentu JBG, yang menggunakan pupuk bermerek “Sahabat Alam Raya” ini untuk menunjang kegiatan revegetasi lahan.


Pak Poniman menggambarkan kemitraan yang terjalin antara kelompoknya dan JBG lebih dari sekedar hubungan antara Perusahaan dan unit usaha binaan. Menurut Poniman, kelompoknya merupakan bagian dari JBG itu sendiri yang fokus memproduksi pupuk. “Saya selalu menyampaikan kepada siapa saja yang datang ke rumah produksi bahwa kami merupakan binaan JBG. Ketika mengadapi kendala, kami mendiskusikan hal tersebut dengan Tim CD JBG. Perusahaan membantu kami untuk tetap berjalan dan kami membantu Perusahaan dengan pupuk yang kami produksi. Pada akhirnya, kami merasa seperti bagian dari JBG itu sendiri, yang fokus memproduksi bokashi,” ungkap Pak Poniman.  Rephrase (memberi kesan terpaksa)


Perjalanan rumah produksi bokashi Sumber Makmur tentu bukan tanpa tantangan. Mulai dari tantangan personal anggota kelompok yang kemudian mempengaruhi organisasi, harga bahan baku yang terus naik, hingga tantangan untuk merambah pasar yang lebih luas, dikatakan Pak Poniman sebagai hal yang menguatkan.


Lanjutnya, ketika menghadapi masalah, kelompok tani Sumber Makmur selalu melakukan diskusi dan konsultasi bersama Tim CD JBG. “Seperti saat harga bahan baku melonjak, kami tidak memiliki banyak pilihan selain menaikkan harga jual. Ahamdulillah ketika kami menyampaikan hal ini, manajemen JBG bersedia untuk mengakomodasi”, ungkap Pak Poniman.


Bagi Tim CD dan kelompok tani Sumber Makmur, penguatan organisasi dan pengembangan rumah produksi tentu masih membutuhkan kerja keras. Pada bulan Januari 2022, manajemen JBG telah melakukan renovasi dan perluasan fasilitas penyimpanan yang saat ini mampu menampung hingga 40ton pupuk jadi. 


Selanjutnya, penetrasi pasar yang lebih luas akan menjadi salah satu fokus utama. Tujuannya, agar ketika kelak JBG telah memasuki masa purna produksi dan penutupan tambang, Pak Poniman dan rekan tetap dapat melanjutkan usahanya. 
“Selain melakukan renovasi rumah produksi dan gudang penyimpanan, kami terus mendukung Pak Poniman untuk memasarkan pupuk kepada masyarakat di daerah sekitar, bahkan hingga ke Banjarmasin. Kami memberikan dukungan dengan pengadaan label produk dan kantong paket pupuk 5kg dengan harapan bokashi yang diproduksi dapat dibeli oleh masyarakat yang membutuhkan pupuk dalam jumlah kecil”, jelas Pak Rasmat, CD JBG.