Sejarah ITM

ITM telah tumbuh selama lebih dari 35 tahun menjadi salah satu perusahaan energi terkemuka di Indonesia, berkomitmen pada pertambangan yang baik dan bertanggung jawab serta bisnis yang lebih cerdas dan berkelanjutan secara lingkungan.


  • 2022

    • Pendirian anak usaha yang bergerak di bidang atap surya, PT Cahaya Power Indonesia.
  • 2021

    • Pengapalan perdana dilakukan oleh PT Energi Batubara Perkasa (EBP), salah satu anak usaha ITM yang bergerak dalam bisnis perdagangan batubara. 
  • 2020

    • ITM mengakuisisi 100% saham PT Sentral Mutiara Energy (SME) dan 75% saham PT Graha Panca Karsa melalui anak usahanya, SME.
  • 2019

    • The final acquisition of the remaining 30% stake in PT Tepian Indah Sukses, resulting in ITM’s 100% ownership of the entity. 
    • Completion of 3-MW Solar Hybrid Plant in Bontang to supply electricity for IMM operations.
  • 2018

    • ITM mengakuisisi PT Nusa Persada Resources dengan kepemilikan 100% dan PT Energi Batubara Perkasa dengan kepemilikan 100%.
  • 2017

    • ITM mengakuisisi PT Tepian Indah Sukses dengan kepemilikan 70% dan melalui anak perusahaan: PT ITM Indonesia, mengakuisisi PT Gasemas dengan kepemilikan 75%.
  • 2016

    • ITM mendirikan anak usaha PT ITM Banpu Power dengan kepemilikan saham 70%.
  • 2015

    • ITM mendirikan anak usaha PT ITM Energi Utama dengan kepemilikan saham 99,99% dan PT ITM Batubara Utama dengan kepemilikan 100%.
  • 2014

    • ITM mendirikan anak usaha PT ITM Indonesia dengan kepemilikan saham 100% dan PT Tambang Raya Usaha Tama dengan kepemilikan 100%.
  • 2010

    • Banpu Mineral (Singapore) Pte Ltd melepaskan 8,72% sahamnya kepada publik sehingga kepemilikannya menjadi 65,00%. Sisanya dikuasai publik dengan masing-masing kepemilikan kurang dari 5%.
  • 2008

    • Transfer mayoritas kepemilikan dalam ITM dari PT Centralink Wisesa International kepada Banpu Mineral (Singapura) Pte Ltd. Transaksi ini menghasilkan struktur dan komposisi pemegang saham ITM di mana Banpu Minerals (Singapore) Pte Ltd memegang 73.72% saham dan publik 26.28%, naik dari 20%.
  • 2007

    • ITM mengakuisisi PT Jorong Barutama Greston dan saham minoritas PT Trubaindo Coal Mining. Setelah persiapan hampir setahun, penawaran saham perdana ITM akhirnya terealisasi. 225.985.000 saham baru atau setara dengan 20% dari saham yang beredar ditawarkan kepada publik dengan harga Rp14.000 per lembar saham.
  • 2005

    • PT Trubaindo Coal Mining memulai tahap produksi.
  • 2004

    • ITM mengakuisisi konsesi PT Bharinto Ekatama.
  • 2003

    • ITM mengambil alih saham minoritas PT Indominco Mandiri.
  • 2001

    • Banpu through PT Centralink Wisesa International acquired ITM and its subsidiaries.
  • 1997

    • PT Indominco Mandiri memulai pengiriman melalui fasilitas permanennya.
  • 1996

    • Pengiriman muatan pertama dari fasilitas interim PT Indominco Mandiri.
  • 1995

    • PT Indominco Mandiri memasuki tahap pra-produksi.
  • 1987

    • Pendirian PT Indo Tambangraya Megah (ITM).