Setiap tahun, Perusahaan memantau dan menghitung tingkat emisi. Identifikasi meliputi sumber Gas Rumah Kaca (GRK) dan perhitungan volume emisi GRK yang meliputi karbondioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen oksida (N2O), dan hidrofluorokarbon (HFC). Metode perhitungan disesuaikan dengan sumber emisi dan hasil pengukuran gas diubah menjadi Ton CO2 - setara. Perhitungan emisi juga diklasifikasikan menjadi cakupan 1, cakupan 2, dan cakupan 3 sesuai dengan sumbernya dalam kegiatan operasional atau rantai nilai yang lebih luas. Hasil perhitungan ini dilaporkan secara teratur dalam laporan keberlanjutan.
Salah satu inisiatif yang kami lakukan untuk mengurangi gas rumah kaca adalah penggunaan bahan bakar nabati. Sejak tahun 2020, semua anak perusahaan ITM telah menggunakan Biosolar B30 dalam kegiatan pertambangan untuk kendaraan operasional.
Salah satu kunci untuk memberikan dampak positif pada iklim adalah dengan menggunakan energi ramah lingkungan, seperti bahan bakar nabati, pembangkit listrik tenaga surya hibrida, serta penggunaan energi yang efisien. Kami menerapkan beberapa kebijakan untuk mengkonsumsi energi dengan efisien dan secara ramah lingkungan. Setiap tahun, penggunaan energi diaudit untuk meningkatkan efisiensi.
Dalam beroperasi, kegiatan pertambangan membutuhkan pasokan listrik yang kontinu di mana ITM juga mengandalkan pembangkit listrik tenaga surya hibrida sendiri di 2 konsesi, yang tidak hanya menghasilkan energi yang lebih handal tetapi juga lebih ramah lingkungan.
Implementasi informasi berbasis digitalisasi telah menjadi sangat penting dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan dalam upaya ITM mengurangi emisi. Selain itu, ITM melakukan audit energi secara periodik, hasilnya diverifikasi oleh pihak independen yang bersertifikat.