2 Juni 2023

Menggerakkan Ekonomi Jorong Melalui Kondang

Mengubah warisan budaya menjadi mesin ekonomi; inilah kisah Sasirangan dan Kondang di Desa Jorong.

Sasirangan adalah satu warisan budaya suku Banjar yang harus dilestarikan. Merupakan batik khas yang dibuat dengan teknik pewarnaan pencelupan. Selain bernilai secara budaya, Sasirangan bernilai secara ekonomi.

Secara ekonomi, sasirangan sangat potensial terlebih dengan adanya dukungan dari Pemda Kabupaten Tanah Laut yang mewajibkan seluruh lembaga dan sivitas akademi menggunakan sasirangan motif khas Tanah Laut sebagai salah satu pakaian yang wajib digunakan. Motif ini hanya diproduksi oleh UKM yang berada di Kabupaten Tanah Laut. 

 

Kondang

Salah satu produk yang menggunakan sasirangan sebagai bahan adalah Kondang. Kondang merupakan singkatan dari Kopiah Tuntung Pandang, kopiah khas Kabupaten Tanah Laut. Kondang. Pemerintah Kabupaten Tanah Laut bersungguh-sungguh melestarikan Kondang melalui Peraturan Bupati Tanah Laut Nomor 32 Tahun 2022 tentang Kopiah Tuntung Pandang (Kondang). Tujuan dari adanya peraturan tersebut adalah menjadikan Kondang sebagai pengikat, pemersatu, dan penguat karakter masyarakat Kabupaten Tanah Laut. Kondang sendiri melambangkan hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia dan kemajemukannya, dan lingkungan. 

Pada peraturan tersebut juga disebutkan bahwa kondang wajib digunakan oleh pria pegawai negeri di Kabupaten Tanah Laut sebagai pakaian dinas pada hari Kamis, Jumat, pada saat acara-acara atau kegiatan perayaan tertentu hari besar, dan Hari Jadi Kabupaten Tanah Laut. 

 

Ramai-ramai Produksi Kondang 

Kebijakan Pemda mewajibkan penggunaan Kondang mendorong permintaan terhadap Kondang dan menggairahkan ekononi masyarakat setempat. Kelompok Calap Baimbai Sasirangan di Desa Jorong, salah satu UKM yang ditunjuk secara resmi oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Tanah Laut untuk memproduksi Kondang. Hal ini memberikan peluang usaha bagi ibu-ibu rumah tangga di area Jorong dan secara perlahan meningkatan pendapatan anggota kelompok. Para ibu yang dahulunya kurang produktif kini memiliki keterampilan dan wawasan yang meningkat dalam menghasilkan Sasirangan dan bagaimana mengelola usahanya. Lebih jauh, kelompok ini telah menjadi sarana berkongsi pengetahuan bagi sesama ibu-ibu rumah tangga sehingga kebudayaan setempat terjaga. 

Di samping itu, kebutuhan akan kain Sasirangan di area Kecamatan Jorong kini terpenuhi dari produksi sendiri. Sebelumnya masyarakat Jorong membeli Sasirangan ke Pelaihari, kota kabupaten atau kota provinsi yang berjarak 50-100 km. Sekarang Kelompok Calap Baimbai mampu memenuhi permintaan pasar di Kecamatan Jorong. 

Meskipun begitu, sebagai UKM baru, Calap Baimbai Sasirangan masih memerlukan pendampingan dalam hal kelembagaan, peningkatan kemahiran dalam pengelolaan usaha, serta pemasaran agar kelompok dapat bersaing di pasaran. 

 

Semua Pihak Perlu Dukung UKM Sasirangan 

JBG bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kab. Tanah Laut memberikaan pendampingan menggunakan metode bottom-up dan top-down, dengan tujuan untuk memberdayakan dan mempercepat pertumbuhan kelompok.

Pendampingan ini dilakukan secara rutin oleh petugas pemberdayaan masyarakat JBG dan pakar yang diundang untuk coaching, mentoring, training, dan pemantauan perkembangan. Selain itu, metode sosio-ekonomis digunakan untuk meningkatkan keterampilan teknis produksi kelompok melalui pelatihan, permodalan, penguatan kelembagaan, pemasaran, dan kegiatan promosi untuk memperluas pasar. 

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Tanah Laut membuat kebijakan yang mendukung pengembangan industri Sasirangan di Tanah Laut, meningkatkan kapasitas, serta mendorong inovasi dan keikutsertaan, juga mendorong agar semua kelompok UKM Sasirangan dapat berdaya, mandiri dan berkelanjutan. 

Sesuai perencanaan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut, Jorong direncanakan akan menjadi pusat kawasan industri dan sentra UKM. Sebagai sentra, Sasirangan akan dikembangkan dari hulu ke hilir di Jorong. Tentunya untuk mencapai hal tersebut, perlu dukungan dari berbagai pihak baik JBG, masyarakat, maupun pemerintah dalam pengembangannya.