Program Penanaman dalam Rangka Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dilakukan di perbukitan Menoreh, Daerah Istimewa Yogyakarta, sebuah kawasan yang ditetapkan Pemerintah sebagai destinasi wisata super prioritas. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM), melalui anak usahanya PT Bharinto Ekatama (BEK) menjadi bagian dari kerja besar nasional ini.
Program Rehabilitasi DAS telah berjalan sejak 2017. ITM adalah Perusahaan yang telah mencatat keberhasilan kegiatan penanaman di area DAS, dengan menyerahkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan lahan Rehabilitasi DAS seluas 14.443 hektare, dan ini menjadi salah satu pencapaian yang terbesar di Indonesia.
Lokasi Rehabilitasi DAS yang akan menjadi tanggung jawab ITM di kawasan Bukit Menoreh meliputi beberapa blok dengan total luasan 250 hektare. Konsep Rehabilitasi DAS Menoreh-Borobudur ini adalah agroforestri berbasis pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, pelaku utama dan pemangku wilayah program ini adalah masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan.
Sejumlah kelompok tani hutan pun menyampaikan antusiasme dan harapan terhadap program ini. Seperti disampaikan Djumadi, ketua Gabungan Kelompok Tani Kelurahan Majaksingi, Kecamatan Borobudur, kegiatan penanaman yang didukung oleh ITM ini sangat ditunggu masyarakat.
“Ini adalah rezeki bagi kami, sehingga akan bisa menanam tanaman produktif dengan kualitas yang bagus,” kata pensiunan guru Sekolah Dasar ini.
ITM melakukan pertemuan dengan kelompok tani di kelurahan Giripurwo, Purwosari, Kebonharjo, Ngargosari di Kabupaten Kulon Progo dan Majaksingi Kabupaten Magelang. Pertemuan ini sangat penting karena Rehabilitasi DAS Menoreh adalah upaya untuk meningkatkan fungsi hutan sebagai penyangga ketahanan air dan tanah serta perikehidupan masyarakat secara berkelanjutan.
Pak Murni, Penyuluh Lapangan Kehutanan Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, menyatakan semangatnya mendampingi masyarakat menyukseskan program ini. Mengendarai sepeda motor trailnya menyusuri jalan perbukitan yang kadang terjal menjulang, ia menunjukkan lokasi-lokasi rencana penanaman yang akan didukung oleh BEK.
“Program penanaman yang didukung oleh PT Bharinto Ekatama ini kita harapkan akan tersambung, dan memiliki hasil nyata bagi masyarakat,” katanya bersemangat.
Komitmen dukungan Rehabilitasi DAS Menoreh ditekankan oleh Direktur Utama ITM, Pak Mulianto. Hal tersebut disampaikan saat menghadiri acara laporan perkembangan persiapan Rehabilitasi DAS Menoreh-Borobudur ini Selasa, 12 Oktober lalu di Kantor Kementerian LHK.
“Kita bangga menjadi bagian dari kerja nasional ini. Karena hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip ESG (Environment, Social dan Governance) yang relevan dengan strategi Perusahaan,” tegas Pak Mulianto.
Lebih lanjut, Pak Mulianto menyatakan bahwa ITM mendukung program ini sebagai komitmen Perusahaan dalam menjalankan visi sebagai Perusahaan yang berintikan keberlanjutan.
Dalam kesempatan itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, memberikan apresiasi dan dorongan agar program ini dapat diwujudkan dan memiliki manfaat bagi konservasi tanah dan air, wisata dan yang penting adalah keberlanjutan kehidupan masyarakat.
Program Rehabilitasi DAS Menoreh-Borobudur baru menapaki langkah mula. Perjalanan mewujudkan konsep ini masih akan berjalan tiga sampai empat tahun kedepan. Dengan energi dan semangat yang ditunjukkan kelompok tani dan para penyuluh yang tak kenal lelah, kita optimis dapat mewujudkan cita-cita meningkatkan produktivitas ekonomi daerah dan memastikan keberlanjutan untuk generasi yang akan datang.