6 Mei 2025

ITM Paparkan Transformasi Digitalnya di Forum Indonesia AI Day for Mining Industry

Saat ini, penerapan teknologi di industri pertambangan telah menjadi pendukung utama untuk meningkatkan keselamatan, efisiensi dan produktivitas. 

Karenanya, ITM terus mengadopsi berbagai perkembangan teknologi di sektor tambang, seperti penggunaan Akal Imitasi (artificial intelligence atau AI) dan Internet untuk Segala (Internet of Things atau IoT) yang didukung infrastruktur 5G.

Dalam forum Indonesia AI Day for Mining Industry yang berlangsung Kamis, 24 April 2025 di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, Bapak Ignatius Wurwanto, Direktur ESG ITM menyatakan, peran teknologi sangat esensial dalam mengatasi berbagai kendala operasional.

“Transformasi adalah keniscayaan. Kita tidak bisa menghindari teknologi, karena teknologi adalah satu-satunya cara untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi,” ucap Pak Wur, di hadapan audiens yang merupakan pemangku kepentingan di sektor pertambangan.

Menurutnya, transformasi digital di industri pertambangan bukan lagi pilihan, tetapi keharusan untuk menghadapi persaingan global.

Menjawab hal ini, ITM mengembangkan Digital Capability Center sejak 2018 untuk mendukung transformasi digital secara menyeluruh.

“Teknologi yang baik harus didukung dengan orang yang tepat. Kami di ITM selalu berusaha untuk menyiapkan tim kami agar siap menghadapi perubahan ini,” ucap Pak Wur.

Hingga sekarang, ITM mengembangkan lebih dari 58 use cases yang mencakup berbagai aspek operasional seperti pemeliharaan prediktif, optimasi inventaris, dan pengelolaan kualitas batubara. Adapun nilai ekonomis dari inisiatif transformasi digital ITM ini sekitar 50 juta USD partisipasi karyawan yang terus meningkat.

Pak Wurwanto juga menekankan pentingnya sumber daya manusia dalam mendukung transformasi ini. “Teknologi yang baik harus didukung dengan orang yang tepat. Kami di ITM selalu berusaha untuk menyiapkan tim kami agar siap menghadapi perubahan ini,” ucap Pak Wur.

Tantangan Teknologi AI dan 5G

Pada kesempatan yang sama, Wei Peng dari Huawei menjelaskan tantangan dalam implementasi 5G dan AI di industri pertambangan, terutama dalam membangun infrastruktur jaringan yang mendukung teknologi seperti kendaraan otonom dan sistem pemantauan jarak jauh.

“Kami harus memastikan bahwa infrastruktur 5G dapat mendukung teknologi seperti kendaraan otonom dan pengawasan jarak jauh. Tanpa jaringan yang kuat, semua teknologi ini tidak akan efektif,” jelas Wei Peng.

Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara penyedia teknologi dan operator tambang untuk memastikan keberhasilan transformasi digital.

Sementara itu, Head of Enterprise PT Indosat Tbk, Ganda Pradita menjelaskan peran Indosat dalam menyediakan solusi infrastruktur dalam mendukung transformasi digital di industri pertambangan. Ia menekankan, 5G memainkan peran penting dalam mengakselerasi penerapan teknologi yang lebih canggih di sektor pertambangan, didukung dengan ekosistem pintar meliputi aplikasi pintar, sumber daya manusia, dan infrastruktur digital.