Tingkat kepercayaan masyarakat merupakan hal krusial bagi Perusahaan untuk dapat menciptakan keberlangsungan operasi. Hal ini sejalan dengan prinsip dasar PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM) dan anak-anak usahanya yang percaya bahwa sebuah usaha akan kuat manakala dijalankan dengan mengedepankan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Berdasarkan hal tersebut, PT Graha Panca Karsa (GPK) 6 Desember lalu berkumpul bersama ketua dan warga sekitar Kampung Tukul untuk menggelar upacara Makaan Tanaaq yang dihelat di areal tambang GPK.
Upacara Makaan Tanaaq adalah tradisi adat Dayak Bahau untuk meminta izin dan berdoa kepada yang Kuasa sebelum menggunakan lahan atau hutan untuk kepentingan warga. Masyarakat Bahau juga percaya hal ini akan menjauhkan hal-hal buruk (bala), memberikan kebaikan serta kemakmuran bagi orang-orang yang menggunakan lahan tersebut.
Pentingnya perhelatan tradisional ini terlihat dari kehadiran pejabat pemerintah dan petinggi adat setempat seperti Kepala Adat Besar Kabupaten Kutai Barat, Wakapolres Kutai Barat, Perwakilan Dandim Kutai Barat, Kapolsek Long Iram da Tering, Danramil Long Iram dan Tering, Camat Tering, Petinggi Kampung Tukul, Kepala Adat Kampung Tukul, Kepala Adat Kecamatan Long Iram dan Tering, Tokoh Masyarakat Kampung Tukul dan Masyarakat Kampung Tukul. Sedangkan dari Manajemen Klaster Melak hadir Bapak Hirung dan Bapak Deddy Suryanto, sementara dari GPK hadir Bapak Deddy Sugiharto, Direktur dan Bapak Alfirmansyah, Kepala Teknik Tambang. Disamping itu hadir pula sejumlah karyawan dan perwakilan kontraktor.
Kepala Adat Besar, Wakapolres, Camat, petinggi Kampung Tukul dan tokoh masyarakat yang hadir menyatakan dalam sambutan mereka bahwa GPK dan masyarakat memiliki tujuan yang dapat disinergikan demi kemajuan bersama.
Harapan mereka bahwa GPK dapat memberikan pengaruh positif dalam berbagai aspek kepada masyarakat Kutai Barat, khususnya Kampung Tukul.
Masyarakat Kampung Tukul selama ini telah mengenal GPK sebagai bagian dari ITM yang membantu mereka dalam bidang pendidikan. Misalnya memberikan pelatihan dan beasiswa perguruan tinggi. Di samping itu keberadaan GPK diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar Kutai Barat, khususnya Kawasan Kampung Tukul.
Pak Deddy Sugiharto merasakan bahwa penerimaan masyarakat semakin meningkat dari sebelumnya. “Masyarakat Kampung Tukul telah memiliki kepercayaan kepada Perusahaan dan hal ini adalah hasil dari upaya komunikasi seriring dengan realisasi program pelibatan dan pemberdayaan masyarakat yang kita lakukan sejak dini,” katanya.
Lebih jauh masyarakat berharap GPK dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar Kutai Barat, khususnya Kawasan Kampung Tukul. Harapan ini telah dijawab oleh Manajemen GPK yang saat ini telah memulai kegiatan pendidikan pra-mekanik kepada para remaja Kampung Tukul.
“Karena lapangan kerja akan semakin terbuka jika angkatan kerja yang ada memiliki keterampilan dan pengetahuan yang mencukupi,” jelas Pak Alfirmansyah dalam kesempatan itu.
Usai prosesi Makaan Tanaaq, Tuhing akan dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut. Pada kurun waktu tersebut, tidak diperkenankan ada kegiatan di area kerja GPK.
Kegiatan lapangan kembali dilaksanakan pada tanggal 10 Desember. GPK selanjutnya memulai pembukaan lahan dan melakukan penambangan di area yang sesuai dengan rencana tebang dan persetujuan RKAB tahun 2021.